Rabu, 16 Oktober 2013

Shidqur Rachman
Teknik Informatika
13140000012

*Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat
Pembangunan dilaksanakan mewujudkan kemakmuran masyarakat melalui pengembangan
perekonomian mengatasi berbagai permasalahan pembangunan dan sosial kemasyarakatan seperti
pengangguran dan kemiskinan. Selain pertumbuhan ekonomi, salah satu aspek penting untuk melihat
kinerja pembangunan adalah seberapa efektif penggunaan sumber-sumber daya yang ada sehingga
lapangan kerja dapat menyerap angkatan kerja yang tersedia. Pertumbuhan ekonomi yang semakin
meningkat berarti produksi barang/jasa yang dihasilkan meningkat. Dengan demikian diperlukan
tenaga kerja semakin banyak untuk memproduksi barang/jasa tersebut sehingga pengangguran
berkurang dan kemiskinan yang semakin menurun.
Upaya menurunkan tingkat pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan adalah sama
pentingnya. Secara teori jika masyarakat tidak menganggur berarti mempunyai pekerjaan dan
penghasilan, dan dengan penghasilan yang dimiliki dari bekerja diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan hidup. Jika kebutuhan hidup terpenuhi, maka tidak akan miskin. Sehingga dikatakan
dengan tingkat pengangguran rendah (kesempatan kerja tinggi) maka tingkat kemiskinan juga rendah.
Kenyataan yang terjadi, dimana kondisi Kalimantan Barat dengan tingkat pengangguran yang
relatif rendah dibandingkan dengan Kalimantan lainnya, tetapi tingkat kemiskinan paling tinggi dari
provinsi Kalimantan lainnya. Berdasarkan data BPS, tahun 2009 tingkat pengangguran terbuka di
Kalimantan Barat (5,44%) relatif lebih rendah di bandingkan Kalimantan Selatan (6,36%) dan
Kalimantan Timur (10,83%), lebih tinggi dari Kalimantan Tengah (3,39%). Tingkat kemiskinan
di Kalimantan Barat (9,30%) lebih tinggi dari Kalimantan lainnya, dimana Kalimantan Tengah
(7,02%), Kalimantan Selatan (5,12%) dan Kalimantan Timur (7,73%).
Fenomena lain yang terjadi di Kalimantan Barat adalah penyerapan tenaga kerja tertinggi
Kabupaten Pontianak (304.761 jiwa) dan terendah Kota Singkawang (68.363 jiwa) tetapi tingkat
kemiskinan tertinggi Kabupaten Landak (18,65%) dan terendah Kabupaten Sanggau (6,25%).
Kota/Kabupaten dengan tingkat penyerapan tenaga kerja terbesar ternyata tidak diimbangi dengan
tingkat kemiskinan yang rendah.
Pembangunan seharusnya menghasilkan kinerja pembangunan yang semakin baik daerah yang
diukur dari pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan. Tetapi dari variabel makro
ekonomi yang dicapai, dengan pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan, ternyata belum
sepenuhnya mengatasi permasalahan yang dihadapi daerah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Volume 8, 2012 177
Barat. Permasalahan tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah, pengangguran
yang relatif tinggi dan kemiskinan yang relatif masih tinggi.
Tingkat Pengangguran
Pengertian pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau
sedang mempersiapkan suatu usaha atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan atau yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum memulai bekerja
(BPS:2010).
Tabel 1, menggambarkan tingkat pengangguran terbuka di kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan
Barat selama tahun 2005 sampai tahun 2010, dengan tingkat pengangguran rata-rata 6,43%. Selama
beberapa tahun, tingkat pengangguran di Kalimantan Barat turun, dimana tahun 2005 sebesar 8,13%
dan tahun 2010 sebesar 4,62% dan semua kabupaten/kota tingkat penganggurannya turun. Beberapa
daerah mampu menekan tingkat penganggurannya sehingga turun dengan cukup tinggi. Seperti Kota
Pontianak tahun 2005 dengan tingkat pengangguran 16,86% dan tahun 2010 turun menjadi 7,79%.
Kabupaten Bengkayang tahun 2005 tingkat pengangguran 8,52% dan tahun 2010 dengan tingkat
pengangguran 3,21%. Kabupaten Ketapang tahun 2005 dengan tingkat pengangguran 10,27% dan
tahun 2010 menjadi 3,90%. Kabupaten Sintang tahun 2005 sebesar 7,03% dan tahun 2010 turun
menjadi 2,32%. Tahun 2010 hanya Kota Pontianak (7,79%), Kota Singkawang (8,05%) dan
Kabupaten Pontianak (7,80%) dengan tingkat pengangguran di atas tingkat pengangguran Provinsi
Kalimantan Barat (4,62%). Sedangkan kabupaten lainnya dengan tingkat pengangguran rendah
dibawah provinsi. Tingkat pengangguran terendah Kabupaten Melawi (1,33%).

Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota
di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005 – 2010 (%)
 No Kabupaten/Kota 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata2
1 Kab. Sambas 6,27 6,85 6,27 3,89 6,09 4,53 5,65
2 Kab. Bengkayang 8,52 13,57 5,87 4,71 4,02 3,21 6,65
3 Kab. Landak 4,11 3,92 3,36 4,03 4,38 4,61 4,07
4 Kab. Pontianak 9,72 12,45 9,23 9,07 9,75 7,80 9,67
5 Kab. Sanggau 8,05 9,30 4,39 2,80 3,30 3,62 5,24
6 Kab. Ketapang 10,27 11,12 5,91 4,29 5,15 3,90 6,77
7 Kab. Sintang 7,03 5,12 3,58 3,59 3,12 2,35 4,13
8 Kab. Kapuas Hulu 3,79 1,03 2,24 2,27 1,67 2,25 2,21
9 Kab. Sekadau 4,50 3,74 3,76 2,74 3,14 2,31 3,36
10 Kab. Melawi 0,99 1,03 2,60 1,96 1,82 1,30 1,40
11 Kota Pontianak 16,86 15,90 13,16 10,21 9,38 7,79 12,22
12 Kota Singkawang 8,07 9,16 11,05 10,09 9,71 8,05 9,36
 Kalimantan Barat 8,13 8,53 6,47 5,41 5,44 4,62 5,89
Sumber : BPS Kalimantan Barat (Data Sakernas 2005-2010)

Kalau diperbandingkan antara daerah kabupaten dengan kota, ternyata tingkat pengangguran di
Kota Pontianak dan Kota Singkawang relatif lebih tinggi di bandingkan dengan daerah kabupaten. Hal
ini dikarenakan, sebagai daerah perkotaan tidak bisa menghindari arus urbanisasi (migrasi), sehingga
perkembangan jumlah penduduk yang cepat diperkotaan tidak diikuti dengan tersedianya lapangan 180 Yarlina Yacoub Eksos
pekerjaan yang cukup, akibanya timbul pengangguran. Sedangkan untuk daerah kabupaten yang
sebagian besarnya tingkat pengangguran relatif rendah. Walaupun dengan pendidikan yang relatif
rendah, tersedianya sektor primer di pedesaan yang untuk memasuki lapangan pekerjaan ini tidak
dengan persyaratan khusus, sehingga mempermudah penduduk untuk bekerja, dengan demikian
tingkat pengangguran kabupaten lainnya relatif lebih rendah.

Tingkat Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar, karena kemiskinan menyangkut pemenuhan
kebutuhan yang paling mendasar dalam kehidupan. Dan kemiskinan merupakan masalah global karena
kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi banyak negara. Kemiskinan juga merupakan problema
kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan peradapan, sehingga semua orang sepakat bahwa
kemiskinan harus ditanggulangi. Strategi penanggulangan kemiskinan berhubungan dengan
tersedianya data kemiskinan yang akurat, supaya kebijakan yang dilakukan pemerintah menjadi tepat
sasaran.
Sumber: http://nilamella12.blogspot.com/2012/12/dampak-pengangguran-terhadap-kemiskinan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar